Pentingnya Memantau Kualitas Udara Di Bandara

Perjalanan udara sudah meningkat kencang dalam satu dekade terakhir dengan perjalanan domestik dan antarbenua yang lebih gampang. Orang-orang lebih condong naik pesawat untuk perjalanan jarak jauh karena menghemat waktu. Peningkatan Low-Cost Carriers (LCCs) membikin perjalanan udara lebih murah. Dengan meningkatnya perjalanan udara, cenderung dapat meningkatkan polusi udara karena konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang yang lebih tinggi. Kendaraan roda dua dan roda empat memang menciptakan emisi kendaraan dan berdampak pada polusi udara secara keseluruhan. Tapi apakah industri penerbangan memberikan dampak signifikan kepada polusi udara? Jika iya, apakah perlu monitoring kualitas udara di bandara mengaplikasikan air quality monitoring system?

Kenapa Monitoring Udara Bandara dibutuhkan?

alat monitoring kualitas udara, sistem monitoring kualitas udara, air quality monitoring system, jual aqms,

Mulai dari pembangunan sampai bandara berdiri sepenuhnya, ada banyak sumber polusi udara di lingkungan bandara. Pertama, pembangunan bandara itu sendiri yaitu proyek besar. Bandara internasional atau bandara domestik utama mempunyai kebutuhan lahan yang betul-betul besar dan menjalani kegiatan konstruksi yang intens. Kegiatan konstruksi menciptakan polusi udara yang monitoring dan penguasaannya dibutuhkan.

Kedua, emisi pasca konstruksi juga dapat menyebabkan ancaman bagi warga di sekitarnya. Monitoring kualitas udara bandara betul-betul penting karena emisi pesawat selama taxiing, lepas landas dan naik sampai 3000 kaki menciptakan polutan udara yang mempengaruhi polusi udara di permukaan tanah yang juga diketahui sebagai polusi lapisan batas.

Siklus Landing and Take-Off (LTO) memberikan dampak kepada polusi udara sekitar. Bandara kendaraan yang terus menerus yang disebabkan oleh taksi, bus, dan kendaraan pribadi semakin memperburuk kualitas udara di lingkungan hal yang demikian. Pencemaran udara dampak kegiatan hal yang demikian betul-betul berbahaya kehidupan masyarakat yang berada di sekitar bandara. Paparan yang terlalu lama kepada kebisingan dan polusi udara yang konstan menyebabkan penyakit fisik dan mental yang dapat berubah menjadi kerusakan permanen.

Bandara juga rentan kepada polusi debu karena badai atau angin kencang. Untuk tempat dekat gurun, tanah tandus, dengan sedikit tumbuhan, fokus partikulat udara cenderung di bawah standar kualitas udara yang tidak hanya dapat berbahaya penumpang tapi juga mengurangi jarak pandang yang mengakibatkan pendaratan dan lepas landas pesawat yang lebih berisiko.

Polutan apa yang mesti dipantau?

Polutan seperti karbon monoksida (CO), hidrokarbon yang tidak terbakar (UHC), nitrogen oksida, dll yaitu polutan yang paling umum dikeluarkan dari pesawat terbang. Semuanya dapat menyebabkan penyakit pernafasan bagi manusia. Polutan menciptakan polutan sekunder seperti kabut asap kalau situasi meteorologi yang memadai yang secara langsung mempengaruhi visibilitas.

Jika pembakaran yang tidak sempurna selama fase mendekati idle dari mesin pesawat, menciptakan CO dan UHC ketika dorongan maksimum (lepas landas) dan disusul munculnya polutan NOx yang betul-betul beracun. Gas-gas ini mampu menciptakan ozon permukaan tanah yang mempunyai efek merugikan pada tanaman, binatang, dan manusia. Jika ada sumber polusi lain seperti jalan raya, industri, atau pabrik pengolahan di dekat bandara, pemantauan polutan spesifik seperti formaldehida, sulfur dioksida (SO2), partikulat (PM), dan lainnya mesti dilaksanakan. Dengan berjenis-jenis penelitian yang muncul mengenai kualitas udara dalam ruangan, hal ini juga menjadi perhatian bagi pengelola bandara.

Monitoring Kualitas Udara di Bandara

Sumber utama polusi udara berada di dekat landasan pacu selama pesawat taxiing dan lepas landas. Air quality monitoring system mesti dipasang di dekat landasan pacu dan di sisi bandara. Penting juga untuk memantau tempat-tempat terdekat dalam arah melawan angin di bandara karena angin kencang dapat menyebarkan polutan dengan gampang.

Untuk monitoring kualitas udara bandara, penting juga untuk memantau kualitas udara di sumber yang berpotensi seperti industri, pemukiman, jalan, dll.  ini membantu menilai dampak bandara kepada polusi udara sekitar dan merencanakan langkah-langkah mitigasi untuk pencegahannya.

Dengan pemantauan kualitas udara bandara secara terus-menerus dengan perangkat seperti Air quality monitoring system keputusan langsung dapat dilaksanakan. Air quality monitoring system dapat memantau polutan utama seperti PM1, PM2.5, PM10, NO2, SO2, O3, H2S, CO, CO2, dan parameter lain seperti Kebisingan, , Kelembaban, Kecepatan angin, dan arah angin.

Pihak otoritas bandara dapat mengambil tindakan korektif setelah menganalisa data real-time dari alat ini, sehingga meningkatkan keselamatan penerbangan ketika lepas landas dan mendarat. Air quality monitoring system juga dapat mengotomatisasi dan mengembangkan ventilasi udara untuk meningkatkan kualitas udara di dalam bandara.

Pentingnya Memantau Kualitas Udara Di Bandara Pentingnya Memantau Kualitas Udara Di Bandara Reviewed by Testing on September 17, 2022 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.